Selasa, 16 September 2008

budaya melayu

Kamus Melayu

Menuju konsep Melayu Nusantara

Pengertian Melayu saat ini dapat dikatakan telah terkikis oleh sempitnya wilayah politik, agama dan bahkan etnik. Demikian pula halnya dengan bahasa Melayu, semua orang bertanya-tanya, yang manakah bahasa Melayu yang benar-benar Melayu? Bagi www.melayuonline.com, tidak ada yang “lebih Melayu” dari yang lainnya. Bahasa Melayu harus mencakup semua bahasa yang ciri-ciri kemelayuannya dapat dibuktikan, sesuai dengan dasar-dasar yang dikemukakan oleh ahli bahasa. Semua bahasa Melayu yang kini agaknya telah terkotak-kotak oleh batas teritorial negara (bahasa Melayu Brunei di Brunei, bahasa Melayu di Malaysia, bahasa Indonesia di Indonesia dan bahasa Melayu Singapura di Singapura) – dan juga daerah – , yang akhirnya terwujud ke dalam dialek-dialek itu, harus diberi wadah seluas-luasnya agar lebih berkembang lagi.

Tidak ada diskriminasi, tidak pula dominasi apalagi penyeragaman. Karena dalam keberagaman dialek dan kekhasan itulah ciri Melayu sebagai bahasa terletak. “Biar melati dan mawar dan kenanga dan cempaka dan semua bunga mekar di taman sari www.melayuonline.com (bumi Melayu)...” (tanpa perlu bertanya yang mana yang jadi kenanga, cempaka atau yang lainnya).

Kamus memiliki pengertian yaitu sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal suatu kata ataupun frasa beserta maknanya. Selain menerangkan makna kata, kamus juga mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu kata dan juga contoh penggunaannya (sumber: id.wikipedia.org). Biasanya kamus ditulis dalam satu atau lebih dari satu bahasa. Untuk memperjelas makna suatu kata, kadang sebuah kamus dilengkapi ilustrasi/gambar.

Kamus melayuonline.com

Untuk mewujudkan konsep Melayu Nusantara di atas, kamus melayuonline.com ini menampung tiga kamus “empu” (babon) yang sudah diakui di masing-masing negara berpenutur Melayu terbesar (Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia). Ada pula kamus Melayu Nusantara yang disusun bersama-sama oleh tiga negara tersebut. Tidak kalah pentingnya, sebuah kamus yang memuat khazanah dialek-dialek Melayu yang belum tertampung di dalam keempat kamus di atas, kami berikan tempat tersendiri, yang disebut dengan kamus Melayu Lokal.

Kamus Melayu MABBIM (Majlis Bahasa Brunei Darussalam - Indonesia - Malaysia) atau Kamus Melayu Nusantara terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei merupakan kamus ekabahasa, begitu pula dengan kamus “empu”; Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia dan Kamus Melayu Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia atau Kamus Dewan, dan Kamus Bahasa Melayu Brunei, semuanya merupakan kamus ekabahasa (Melayu/Indonesia-Melayu/Indonesia). Kecuali itu, kamus Melayu Lokal adalah kamus dwibahasa, entri berasal dari Melayu (lokal) daerah tertentu sedangkan penjelasannya dalam bahasa Melayu/Indonesia. Sebagaimana layaknya kamus-kamus lain, penyusunan entri didasarkan atas kategori abjad.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda